Telah lahir: Blog Pendidikan

Ditengah penatnya jalan-jalan di blog, saya sempatkan mampir sejenak di Indiebrainer. Di sana saya dapatkan warta kalau salah satu blog yang berjuluk blog pendidikan telah diluncurkan. Sebagaimana layaknya proses kelahiran, rintisan blog inipun melalui tahapan dan jalan yang relatif panjang, bukannya melalui proses ‘sim salabim‘.

Di sini, pertama kali saya dapatkan info persiapan kelahirannya. Selanjutnya dengan harap-harap cemas, saya nantikan kelahirannya. Dan dari berita yang saya baca di sini, saya baru tahu kalau si jabang bayi ternyata telah lahir. Semoga kelahiran yang sudah dipersiapkan ini, bukanlah kelahiran yang premateur. Setelah lahir dan dalam proses pertumbuhannya nanti, tentunya sudah menjadi tugas kita para pendidik dan lembaga pendidikan untuk mengembangkannya agar hasil dan tujuan yang dicapai nantinya sesuai harapan.

Untuk siapa serta apa yang menjadi harapan dan tujuan dari blog ini?

Membuka blog tersebut, dan membaca kata sambutan dalam mukadimahnya yang berbunyi: “BlogPendidikan (ini, red) sebagai (sarana, red) blognya para pendidik mulai TK/SD sampai perguruan tinggi sudah bisa release. Blog pendidikan ini digunakan sebagai media penyampaian informasi pendidikan, memudahkan para pengajar ataupun praktisi memberikan materi- materi yang berguna bagi peserta didik serta menjadi media diskusi bagi para pendidik maupun praktisi untuk bisa memajukan dunia pendidikan”, membuat hati ini ‘mongkog‘ (happy & be in one’s glory) dan ikut berharap yang sama dengan harapan pada kata pembuka tersebut. Semoga juga MEMBAWA MANFAAT YANG BESAR bagi dunia pendidikan.

Woro-woro:

Bagi pendidik dan siapa saja yang peduli dengan pendidikan, kunjungilah blog pendidikan di http://www.blogpendidikan.com/ .

Daftarkan blog/website anda, berikan saran dan kritik yang membangun untuk kemajuan pertumbuhannya.

oooOOOoo

14 Tanggapan

  1. Sebuah visi yang bagus. semoga semangat para pengelolanya di Semarang bisa terus membangun citra pendidikan Indonesia agar lebih kontstruktif dan tidak membela yang bayar saja tapi yang tak bayar pun perlu dibela…

  2. Oh yaa makasih telah dicantumkan kerlinkan ke webku… 🙂 nanti aku masukkan web bagus ini… waaah selalu saja ada yang baru dari para pendidik kita… hidup gu(ruku)

  3. Semoga bermanfaat…

  4. @Mr. Kurtubi & Deking: Terima kasih doanya…,pak.

  5. Thx infonya pak segera menuju tkp

  6. Sekarang juga saya kunjungi pak

  7. @Kangguru & Rbaryans: Silakan terus ke TKP, sekalian daftar. Tapi tampaknya web tsb masih perlu banyak sentuhan dan perbaikan, maklum baru lahir. Kita doakan saja semoga sesuai dengan harapan dan cita-cita awal.

  8. Sangat baik bagi kemajuan bangsa ini…

  9. Saya Senang sekali dengan keberadaan blog pendidikan ini,jadi kita besa bersama-sama memajukan dunia pendidikan indonesia, saya juga talah meluncurkan blog pendidikan dengan Nama KITA PEDULI PENDIDIKAN mudah-mudahan ini dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan mutu SDM kita.

  10. @Cahaya Islam: Semoga sesuai dengan harapan… TQ atas anjangsananya.

    @Ilham: Bagus, pak. Semoga dengan banyaknya anak bangsa yang peduli pada pendidikan, membuat dunia pendidikan menjadi lebih baik lagi. Thanks, sudah bersedia mampir.

  11. hidup pendidikan

    hidup juga…….

  12. OPTIMIS VERSUS PESIMIS

    ORANG OPTIMIS BUKANLAH ORANG YANG KARENA MELIHAT JALAN MULUS DI HADAPANNYA, TETAPI ORANG YANG YAKIN 100% DAN BERANI UNTUK MENGATASI SETIAP TANTANGAN YANG MENGHADANG.

    Ada 2 macam manusia dalam menyikapi hidup ini, satu sikap orang yang pesimis dan ke-dua adalah orang yang bersikap optimis.

    Tipe pertama orang pesimis, bagi orang pesimis kehidupannya lebih banyak dikuasai oleh pikiran yang negatif, hidup penuh kebimbangan dan keraguan, tidak yakin pada kemampuan diri sendiri, kepercayaan dirinya mudah goyah dan mudah putus asa kalau menemui kesulitan atau kegagalan, selalu mencari alasan dengan menyalahkan keadaan dan orang lain sebagai proteksi untuk membenarkan dirinya sendiri, padahal di dalam dirinya dia tahu bahwa betapa rapuh mentalnya, orang pesimis lebih percaya bahwa sukses hanyalah karena kebetulan, keberuntungan atau nasib semata.

    Tentu orang dengan sikap mental pesimis seperti ini, dia telah mengidap penyakit miskin mental, jika mental kita sudah miskin, maka tidak akan mampu menciptakan prestasi yang maksimal dan mana mungkin nasib jelek bisa dirubah menjadi lebih baik.

    Tipe ke 2 adalah orang optimis, bagi orang yang memiliki sikap optimis, kehidupannya didominasi oleh pikirannya yang positif, berani mengambil resiko, setiap mengambil keputusan penuh dengan keyakinan dan kepercayaan diri yang mantap. orang optimis bukanlah karena melihat jalan mulus di hadapannya, tetapi orang yang mempunyai keyakinan 100% dalam melaksanakan apa yang harus diperjuangkan, orang optimis tahu dan sadar bahwa dalam setiap proses perjuangannya pasti akan menghadapi krikiil -krikil kecil ataupun bebatuan besar yang selalu menghadang!

    Orang optimis siap dan berani untuk mengatasi masalah atau kesulitan yang merintanginya, Bahkan disaat mengalami kegagalan sekalipun tidak akan membuat dia patah semangat, karena dia tau ada proses pembelajaran disetiap kegagalan yang dia alami.

    Tentu orang yang punya sikap mental optimis demikian adalah orang yang memiliki kekayaan mental. dan Hanya orang yang mempunyai kekayaan mental, yang mampu mengubah nasib jelek menjadi lebih baik.

    Jika anda, saya dan kita semua secara bersama-sama mampu membangun kekayaan mental dengan berkesinambungan, mampu menjalani hidup ini dengan optimis dan aktif, tentu secara langsung akan berpengaruh pada kehidupan kita pribadi serta kehidupan keluarga, dan dari kehidupan keluarga -keluarga yang semangat, optimis dan aktif akan mempengaruhi kehidupan masyarakat secara luas, yang pada akhirnya akan menjadi kekuatan sinergi sebagai kontributor dalam membangun Indonesia sekaligus mengembalikan jati diri bangsa! Kalau bukan kita yang membangun Indonesia, lalu siapa?

    http://www.lcc-ptc.com

  13. Lha, aku juga lahir. Peduli pada Pembelajaran Pakem. Kunjungi gih!

Tinggalkan Balasan ke faiq Batalkan balasan